Kamis, 14 Juli 2011

Disbudpar Gelar Kemah Budaya Bagi Siswa SMP




SLEMAN – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman akan menyelenggarakan event kemah budaya bagi 40 (empat puluh) siswa-siswi SMP se Kabupaten Sleman, Jum’at – Minggu 15 – 17 Juli 2011 di Balai Budaya Minomartani (BBM) Ngaglik Sleman. Demikian dinyatakan Kepala Seksi Museum dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Dra. Juhartatik, Rabu 13 Juli 2011 di kantornya Jl. Pringgodiningrat No. 13 Beran Tridadi Sleman.

Juhartatik menambahkan bahwa dalam kegiatan kemah budaya akan dimulai pada hari Jum’at pukul 08.30 yang menurut rencana akan dibuka secara resmi oleh Dra. Kustini Sri Purnomo. Dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang Remaja dan Etika Budaya oleh Dra. Endang Hangestiningsih, MM, Pengenalan Busana Jawa oleh Sancoko.

Pada pukul 14.00 WIB dilanjutkan dengan Workshop Wayang Damen yang dipandu oleh Kisno dari BBM, materi tentang Budaya Budi Pekerti bagi Generasi Muda oleh Dra. Warih Jati Rahayu. Pada malam harinya disampaikan materi Kearifan Lokal oleh HY Aji Wulantara, SH dan Workshop Karawitan dilanjutkan dengan workshop karawitan.

Sabtu 16 Juli 2011 peserta kemah budaya diajak famtrip, yakni mengunjungi obyek-obyek wisata di Sleman yaitu Museum Ullen Sentalu, Museum Gunungapi Merapi dan Situs Kimpulan. Usai famtrip pada pukiul 14.30 WIB peserta diagendakan untuk menampilkan hasil workshop, pengenalan batik, workshop penyiaran, pementasan hasil workshop dilanjutkan dengan api unggun dan renungan.

Pada hari yang sama Sabtu 16 Juli 2011 pukul 09.00 – 12.00 WIB diselenggarakan lomba mewarnai bagi 51 siswa SD se kabupaten Sleman yang berasal dari masing-masing kecamatan.

Minggu 17 Juli 2011 peserta kemah budaya melakukan pawai seni dilanjutkan dengan pentas seni peserta kemah budaya dan komunitas Balai Budaya Minomartani.

Kepala Bidang Peninggalan Budaya dan Nilai Tradisi (PBNT) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman HY Aji Wulantara, SH mengatakan bahwa kemasan kemah budaya merupakan sebuah upaya untuk membumikan nilai-nilai budaya lokal kepada generasi muda sebagai generasi penerus bangsa. Upaya tersebut hendaknya dilakukan secara arif dan dikemas menurut ruang lingkup yang sesuai dan dekat dengan pola kehidupan dan karakter mereka.

Dengan demikian kemah budaya tersebut akan benar-benar memberikan kemanfaatan secara optimal bagi generasi muda. Sehingga nilai-nilai budaya yang diperkenalkan melalui kemah budaya tersebut dapat terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Pada gilirannya kedepan akan tercipta generasi penerus bangsa yang handal dan memiliki jati diri yang kuat.-